SITI ALFIAH
MESKI
industrinya
masih terpusat di kota-kota besar, provesi di dunia pertelevisian masih menjadi
minat bagi banyak anak muda. Termasuk salah satunya bagi Siti Alfiah
Rachmadani. Karena itu sedari awal duduk di bangku SMU, Alfiah mantap untuk
melanjutkan pendidikan dibidang broadcast. “Waktu itu aku dikenalkan sama kelasku di SMA tentang jurusan ini.
Aku memang tertarik kerja di balik layar televiSI,meski
juga adam minat didepan layar ,” tutur mahasiswi Program Studi Televisi dan
Film Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember ini.
Saat awal-awal kuliah, Alfiah sempat
kaget . Karena keilmuan yang dipelajari dibangku kuliah, ternyata sedikit
bebeda dari yang dia bayangkan sebelumnya.”Ternyata saya tidak hanya belajar broadcast, tapi juga segala hal yang terkait dengan proses pembuatan film.
Mulai dari ilustrasi hingga tata artistik.
Padahal aku tidak bisa dan tidak terlalu
suka menggambar,” tutur mahasiswi
semester IX ini.
Seiring berjalannya waktu, Alfiah mulai
menikmati kuliah yang dijalani. “Karena disini lebih banyak praktik ketimbang
teori. Memang cukup berat tugas-tugasnya, tapi karena kerja tim, jadi lebih
ringan,” tutur gadis yag tinggal di Jalan Kalimatan ini.
Tak cukup belajar dan praktik di
kampus, Alfiah pun sempat menimba pengalaman
dengan magang di salah satu tv lokal di Jember dan biro sebuah tv nasional di
Bali. Alfiah juga sempat merasakan kerja sambilan di salah satu rumah makan
dengan beragam posisi, mulai dari kasir hingga koki.
Selain itu,sejak dua tahun terakhir,
Alfiah juga menekuni bisnis online. Dia juga kerap berkolaborasi dengan ibunya,
untuk memproduksi berbagai macam pesanan jilbab. Awal ketertarikannya pada pada
bisnis online bermula karena seringnya
dia mendapatkan pesanan untuk pemotretan. “Dulu banyak teman yang minta
pemotretan. Terus aku berpikir, kenapa tidak aku manfaatkan skill fotografi ini untuk memotret
barang untuk dijual online,” ujar
alumnus SMA Muhammadiyah Jember.
Bakat fotografi sudah sejak lama
diturunkan dari sang ayah yang merupakan mantan jurnalis Jawa Pos Radar Bali. “Kalau aku nurun di fotografinya. Kalau adikku
nurun ke skill menulis dari ayah,”
cerita sulung dari dua bersaudara putri pasangan Surachmad dan Titik
Kustianingrum ini. (ad/c1/ras)
Sumber ;Jawa Pos(Radar Jember)
Edisi ;Sabtu 23 Desember 2017
Komentar
Posting Komentar