DINDA N. ARDILLA
Suka
Tantangan Baru
Anak kedua
dari tiga bersaudara pasangan suami istri, Taufik dan Badriah, harus tahu betul
tentang proses peliputan dilapangan. Dia juga di tuntut mampu menaklukan studio
siar, saat harus berperan jadi announcer.
Karena tugas broadcaster memadukan
tugas jurnalis dan announcer,” terangnya.
Mempelajari
tututan kerja yang dilakoninya, tak cukup hanya buku berisi teori. Dia harus
berguru pada mereka yang lebih senior. Karena pengalaman para senior, tidak
bisa ditandingkan dengan pengetahuan teoristis di bangku kuliah .
Sebagai
pekerja media perempuan, tentu harus menyiapkan mental yang lebih tebal.
Terlebih jumlah wartawan perempuan di Jember tidak terlalu banyak. Hanya
hitungan jari. Karenanya, kelenturan berkomunikasi harus menjadi andalan yang
harus dia mainkan.
Beruntung
kata gadis kelahiran 27 Maret 1995 silam itu, dia mendapatkan teman baru yang
cukup banyak di Jember. Sehingga, dia pu mudah memperoleh guru pendamping
pencarian berita dilapangan. “Saya pun lebih betah di lapangan,” akunya.
Menurut
Dinda, banyak teman karena setiap harinya bertambah kanalan. Setiap orang baru
yang di kenalnya, masing-masing punya pengalaman dan tentu menguntungkan
baginya, untuk menambah pundi-pundi ilmu baru. “Nah, itu yang membuat saya enjoy,”
pungkasnya.(rul/hdi)
Sumber ;Jawa Pos(Radar Jember)
Edisi
;Kamis 28 november 2017
Komentar
Posting Komentar