ANITA SETYA
Refresing
dengan Melukis
Profesinya
sebagai karyawan bagian pengelola keuangan pada salah satu apotek, tak jarang
membuat urat sarafnya jadi tegang.
Namun kontraksi saraf itu kembali kendur
usai dia menguratkan melukis pada selembar kertas
.
Hobi
sekaligus terapi psikologis yan khas itu sudah dia jalani sejak usia SMA. Anita
begitu gemar mengambar dengan media kertas dan pensil. ’’ Awalnya sekadar
iseng-iseng saja nih,” ujarnya
.
Seiring
dengan “keisengan” itu, tampa sadar dia pelan-pelan telah meningkatkan kompensi
menggambarnya secara otodidak. Semakin lama guratan-guratannya yang semula kasar
lambat laun menjadi halus dan estetis
.
Anita
cenderung memanfaatkan foto sebagai
objek gambarnya. Tidak hanya foto pribadinnya, tapi juga foto artis idolanya,
bahkan teman pria dekatnya
.
Lantaran
hanya sebatas hobi dan terapi kanatan, kegiatan menggambarnya tidak terpaku
pada waktu. Bukan banyak atau bagusnya
karya yang paling penting, tapi efektifitasnya sebagai pemilih jiwa
.
Tidak
jarang, dia menggugah lukisan hasil bikinannya kemedia sosoial. Apresiasi yang
dia dapat dari rekan onlinen yang berkomentar semakin membuat puas sekaligus percaya diri dengan
hobi yang barang kali juga bakatnya itu. (was/hdi)
Sumber
;Jawa Pos 9Radar Jember)
Edisi
; 30 Desember 2017
Komentar
Posting Komentar